LIFE = ACTING atau HIDUP = AKTING ?!?!
Mengapa saya bisa mengatakan hal seperti itu ?!? Karena menurut saya, Manusia hidup di dunia ini hanya bersifat sementara. Sebagai manusia, kita hanyalah makhluk lemah yang tak berdaya dihadapan Sang Pencipta. Kehidupan manusia dapat di ibaratkan seperti "PROSES PEMBUATAN FILM". Dibalik kesukesesan sebuah film, itu karena kerja sama, kerja keras, semangat, dan dedikasi terbaik para tim dan crew untuk mencapai hasil yang maksimal dan tak luput dari akting terbaik dan maksimal yang dilakoni oleh pemain-pemain dalam film tersebut. Akting para pemain inilah yang perlu mendapatkan apresiasi besar karena mereka dapat dengan baik memerankan tokoh seseorang yang diperankannya. Sulit memang harus menjadi orang lain, tapi banyak pula pemain film yang sukses berkat akting mereka. Nilai plus untuk sebuah film, jika film tersebut di produseri oleh seorang produser yang handal dalam menjalankan tugasnya dan di dukung oleh sutradara yang sabar, tegas, dan mau mengarahkan dan membimbing para pemainnya. Dalam kehidupan nyata, Allah SWT yang menjadi produser sekaligus sebagai sutradara terhebat dan terhandal di dunia. Para tim and crewnya adalah para malaikat-malaikatnya yang harus kita imani sebagai makhluk ciptaan-Nya. Dalam sebuah film pasti ada yang namanya naskah film dong yaaa, Kalau ga ada naskahnya, pasti ga akan ada ceritanya dan ga akan ada endingnya juga. Kalau dalam kehidupan nyata juga ada, Naskah film itu di ibaratkan sebagai Kitab yang seseorang percayai untuk menjadi pedoman hidupnya. Jika seorang pemain film harus melakukan reading untuk mendalami karakter dalam film tersebut, Kita sebagai manusia juga melakukannya setiap hari. Mencari jati diri dan siapa kita sebenarnya. Yaa, perbedaannya, kalau pemain film itu memerankan karakter orang lain tapi kalau di kehidupan nyata, ya kita memerankan karakter diri kita sendiri. Berbicara tentang ending film, itu sudah pasti ditentukan berdasarkan skenario yang sudah di buat oleh penyunting naskahnya, Kalau ending di kehidupan nyata, hanya diri sendirilah yang dapat menentukannya apakah akan berakhir dengan happy ending atau tidak. Itu bergantung pada sosok pribadi masing-masing, Apakah sudah berada dalam cerita yang jalurnya aman-aman saja atau berada dalam skema jalur cerita yang lebih banyak konfliknya atau masuk ke dalam skema cerita yang jalurnya diluar pedoman hidup yang dipercayayi dan diyakini. Banyak konflik yang terjadi dalam kehidupan itu sudah biasa, namanya juga hidup pasti akan ada ajah masalah yang datang, masalah satu selesai masalah yang lain datang atau masalah yang satu belum selesai udah dateng ajah lagi masalah baru. Balik lagi kalo di ibaratkan dalam film, pasti akan ada alur yang menuju konflik namun konflik tersebut pasti ada penyelesaiannya (conclution) begitu juga dengan masalah dalam kehidupan nyata, dengan meyakini pedoman hidup, yakin akan adanya Sang Pancipta, sabar, ikhlas, dan dapat mengambil hikmah dari masalah tersebut, pasti ada jalan keluar dan penyelesaian dari masalah tersebut. Kehidupan nyata itu juga akan ada endingnya, untuk menentukan ending tersebut hanya pribadi sendirilah yang dapat menentukannya kemana cerita itu akan berakhir.
Yaa, ini merupakan opini saya tentang "Hidup = Akting", sadar atau tidak proses pembuatan film hingga mencapai endingnya dapat di ibaratkan dengan proses perjalanan hidup manusia dalam kehidupan nyata untuk mencapai endingnya yaitu menuju syurga-Nya.
All the world is a stage !!!
Desty Anne